PENDAFTARAN WARGA BELAJAR DI PKBM SERUMPUN
DI PKBM SERUMPUN KECAMATAN KELUA KABUPATEN TABALONG
KALIMANTAN SELATAN
JANGAN LUPA KLIK SUBSCRIBE UNTUK MENGETAHUI PENGUMUMAN SELANJUTNYA
ADA DI ATAS BRO ATAU KLIK LINK INI https://youtube.com
Karena Kebersamaan lah yang bisa membuat kita Kuat
FILOSOFI LOGO PKBM SERUMPUN
1. Warna Merah sisi luar menggambarkan Semangat Juang Kelembagaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) " PKBM SERUMPUN "
2. Lingkaran Hitam dibagian tengah menggambarkan Keterikatan antara Peserta didik dengan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di PKBM SERUMPUN
3. Buku Putih Yang Memiliki Oretan menggambarkan bahwa PKBM SERUMPUN Merupakan Lembaga Pendidikan yang siap melayani dan memberikan pelayanan pendidikan
4. Dua Tangan Mengangkat Buku menggambarkan bahwa untuk memajukan pendidikan tidak dapat dengan hanya 1 tangan tapi bersama dalam satu komando arahan dan tujuan
5. Dua ( 2 ) garis di bawah tulisan serumpun menggambarkan bahwa pendidikan di PKBM SERUMPUN merupakan Pendidikan Berjenjang
6. Tulisan Emas Serumpun yang menggambarkan bahwa Berharganya segala Proses Pembelajaran dan Pendidikan di PKBM SERUMPUN
WAJIB DI BACA TERLEBIH DAHULU
PENEGASAN USIA PENDAFTARAN DI PKBM SERUMPUN KECAMATAN KELUA KAB. TABALONG KALIMANTAN SELATAN
SEJARAH SINGKAT PKBM SERUMPUN
Ketua PKBM Serumpun Menerima Penghargaan Dari Bupati Kabupaten Tabalong, Tahun 2016
Warga Belajar Program Kesetaraan Kejar Paket C An-Noor PKBM Serumpun Menerima Penghargaan Juara 1, 2 dan 3 Terbaik Se - Kabupaten Tabalong Tahun 2016
Fhoto Bersama Penermia Penghargaan bidang PAUDNI, PNFI Kabupaten Tabalong, Tahun 2016
VISITASI AKREDITASI PKBM SERUMPUN OLEH ASESSOR BAN
Penyerahan berkas akreditasi tgl 16 November 2018
Hari gini susah cari kerja... Dikernakan tidak memiliki ijazah...
Gampang ada solosi menarik daftar d PKBM SERUMPUN ikuti pembelajarannya dan kegiatannya maka akan LULUS Tepat waktu....
Jadi apalagi...
Masih bingung...
Hub.. Aja contak yang ada diatas. Ragu tempatnya di mana? Buka googlemap klik pkbm serumpun maka akan muncul PKBM SERUMPUN DESA MASINTAN KECAMATAN KELUA KABUPATEN TABALONG .. Nah itu tu... Tempat kami... visit dan beri vote nya ya..... jangan lupa loe....
Masih Ragu ...
Jangan ragu kami memiliki ( Nomor Pokok Sekolah Nasional ) NPSN dengan Nomor : P2966781
Bahwa Lembaga kami di akui oleh pemerintah loe....
kami pun menyediakan Bantuan Siswa Miskin dan Program Indonesia Pintar yang terintregrasi dari badan statistik daerah yang di kelola oleh Kepala Desa serta berhubungan dengan DAPODIKMAS sistem Data Pokok Pendidikan Masyarakat yang di terbitkan oleh Kementrian Terkait Pendidikan Anak Usia Dini dan PNFI.
yang mana Program tersebut dapat di terima oleh Warga Belajar Khususnya Usia Sekolah ketika masih dalam pendidikan di PKBM SERUMPUN.
kami pun menyediakan Bantuan Siswa Miskin dan Program Indonesia Pintar yang terintregrasi dari badan statistik daerah yang di kelola oleh Kepala Desa serta berhubungan dengan DAPODIKMAS sistem Data Pokok Pendidikan Masyarakat yang di terbitkan oleh Kementrian Terkait Pendidikan Anak Usia Dini dan PNFI.
yang mana Program tersebut dapat di terima oleh Warga Belajar Khususnya Usia Sekolah ketika masih dalam pendidikan di PKBM SERUMPUN.
Jangan ragu lagi daftar aja deh....
Kelas kami banyak dan program yang dijalankan juga banyak
Adapun program yang tersedia di PKBM SERUMPUN KECAMATAN KELUA KABUPATEN TABALONG
Adalah sebagai berikut :
PROGRAM YANG ADA :
1. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ( PAUD )
2. KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF )
2. KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF )
3. KESETARAAN PAKET A ( SETARA SD / MI )
4. KESETARAAN PAKET B ( SETARA SMP / MTs )
5. KESETARAAN PAKET C ( SETARA SMA / MA / SMK )
6. STRATA 1 ( S1 ) ( Bekerjasama dengan STKIP PGRI BANJARMASIN dan STIE YAPAN SURABAYA ) Jurusan AKUNTANSI, PGSD, MATEMATIKA, BIOLOGI, TIK, BAHASA INDONESIA
7. STRATA 2 ( S2 ) ( Bekerjasama dengan STIE YAPAN SURABAYA jurusan Magester Manajemen PENDIDIKAN, KESEHATAN, PERKANTORAN, SDM, PEMASARAN )
6. STRATA 1 ( S1 ) ( Bekerjasama dengan STKIP PGRI BANJARMASIN dan STIE YAPAN SURABAYA ) Jurusan AKUNTANSI, PGSD, MATEMATIKA, BIOLOGI, TIK, BAHASA INDONESIA
7. STRATA 2 ( S2 ) ( Bekerjasama dengan STIE YAPAN SURABAYA jurusan Magester Manajemen PENDIDIKAN, KESEHATAN, PERKANTORAN, SDM, PEMASARAN )
CEPAT DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA ................................!!!!!!!
UNTUK DAFTAR IKUTI LINK DIBAWAH INI / KLIK AJA YA........
PENDAFTARAN SISWA BARU PAKET
Dan ini formulir pendaftarannya download dan di isi ya..
https://drive.google.com/file/d/1h4jErMRA29lGV3tvMv-J83UBABgnRdPp/view?usp=drivesdk
PENDAFTARAN SISWA BARU PAKET
Dan ini formulir pendaftarannya download dan di isi ya..
https://drive.google.com/file/d/1h4jErMRA29lGV3tvMv-J83UBABgnRdPp/view?usp=drivesdk
JANGAN LUPA KLIK SUBSCRIBE UNTUK MENGETAHUI PENGUMUMAN SELANJUTNYA
ADA DI ATAS BRO
Simak Juga Deskripsinya ya.....Dan bagi yang mau daftar langsung ke kantor pendafatran juga bisa kok... Ini alamatnya ya tinggal klik dan lanjut klik rotenya aja ...
Kantor pendaftaran 1 : Kantor 1 Kelua
Kantor pendaftaran 2 : Kantor 2 Tanjung
Kantor pendaftaran 3 : Kantor 3 Maburai
Khusus untuk kantor 3 harap melakukan booking dulu melalui media telekomonikasi yang tersedia di atas ya...
Pendidikan luar sekolah
adalah ladang menggarap PR Syurga. Istilah ini aku ciptakan
terinspirasi dari petuah yang selalu diucapkan oleh Abai Yai Masrokhan
pengasuh pondok pesantren Durrotu Ahli Sunnah Walajamaah. Pondok tempat
saya nyantri sekarang. Abah selalau mengatakan Indahnya menggarap PR
Syurga. Jadi saya terinspirasi bahwa ladangnya untuk menggarap PR syurga
adalah ya PLS ini. Why ? mengapa demikan ? mari kita renungkan bersama.
Saya pernah membaca dari suatu buku karangan Emha Ainun Najib dalam
bukunya yang berjudul Jejak Tinju sang Kyai dan oleh apa yang didawuhkan
oleh abah. Bahwasanya manusia yang terbaik adalah manusia wajib.
Manusia wajib adalah manusia yang keberadaannya sangat bermanfaat dan
sangat dibutuhkan oleh sesama makhluk hidup. Inilah sebaik-baiknya
manusia. Nah seandainya kita menjadi tenaga pendidikan luar sekolah yang
sebenarnya, tugas kita adalah membuat seseorang dari zero to hero. Dari
yang dulunya tidak mampu mandiri menjadi mandiri. Kita bayangkan saja,
anak-anak jalanan yang karena tidak punya cukup biaya jadi tidak bisa
sekolah lalu kita sebagai tenaga PLS membantu mereka mengatasi masalah.
Mangangkat dalam keterpurukan. Kita mendirikan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat , Taman Belajar Masyarakat, kursus keterampilan dll. Mereka
dulunya buta huruf, sempit wawasannya, sedikit keterampilannya. Dengan
bantuan kita mereka akhirnya punya wawasan yang luas, punya keterampilan
lebih, sehingga mereka tidak saja jadi anak jalanan, pengangguran,
pengemis, pengamen dll bisa saja mereka jadi pengusaha, seniman dan lain
sebagainya. Bisa kita bayangkan pula, terdapat suatu keluarga yang
hidupnya serba kekurangan. Suami hanya bekerja sebagai pemulung, istri
tak punya keterampilan apapun, anak tidak sanggup disekolahkan, makan
sehari tiga kali susah. Lalu kita menyentuhnya dengan program
pemberdayaan wanita. Dengan pemberian kursus dan keterampilan yang
membantu istri untuk mengangkat perekonomian keluarga. Ahh, betapa
bahagia hidup kita. Jika kita dapat berguna bagi sesama. Pointnya bukan
pada berapa banyak gaji yang kita terima, bukan pada seberapa banyak
fasilitas dan tunjangan yang kita dapatkan, bukan pula berada pada
pensiunan yang kelak mugkin kita terima. Tapi terletak pada seberapa
banyak senyum dan tawa orang lain karena kita. Kuncinya cuma satu
IKHLAS.
–– ADVERTISEMENT ––
Noor Salamah
/noorsalamah
Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik
Selengkapnya...
IKUTI
Share
Share
0
0
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/noorsalamah/apa-itu-jurusan-pendidikan-luar-sekolah_552c38156ea83474158b4626
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/noorsalamah/apa-itu-jurusan-pendidikan-luar-sekolah_552c38156ea83474158b4626
Pendidikan kesetaraan merupakan pintu
masuk bagi praktisi homeschooling yang ingin mengintegrasikan pendidikan
anak-anaknya dengan sistem pendidikan nasional yang diterapkan di
Indonesia.
Pendidikan kesetaraan meliputi program
Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Definisi
setara adalah “sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, fungsi, dan
kedudukan.”
Ketentuan mengenai kesetaraan ini diatur dakan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26, ayat (6):
“Hasil pendidikan nonformal dapat
dihargai setara dengan hasil pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.”
Paket-paket pendidikan kesetaraan
dirancang untuk peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang
beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta
usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup,
dan warga masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf
hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Departemen Pendidikan Nasional telah
menetapkan tiga pilar kebijakan Pembangunan Pendidikan beserta
indikator kinerja kuncinya. Ketigapilar kebijakan tersebut adalah:
- Pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
- Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan
- Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.
Untuk perluasan akses pendidikan
non-formal kesetaraan, pemerintah telah membentuk Direktorat
Pendidikan Kesetaraan yang tadinya berupa sub – direktorat
pada Direktorat Pendidikan Masyarakat, dikukuhkan melalui
Program pendidikan kesetaraan telah berperan penting dan sangat
signifikan dalam memberikan layanan pendidikan bagi mereka
yang putus sekolah, anak-anak yang kurang mampu, anak-anak
dari etnis minoritas, anak-anak di daerah terpencil, anak-anak
jalanan, dan peserta didik dewasa.
a. Pengertian Dasar
- Pendidikan Kesetaraan merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/IMTs, dan Paket C setara SMA/MA dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional peserta didik.
- Hasil pendidikan nonformal dapat sihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan (UU No 20/2003 Sisdiknas Psl 26 Ayat (6).
- Setiap peserta didik yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B, atau Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. Status kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang setara dengan pendidikan formal dalam memasuki lapangan kerja
b. Tujuan Pendidikan Kesetaraan
- Memperluas akses Pendidikan Dasar 9 tahun melalui jalur Pendidikan Non formal Progam Paket A dan Paket B.
- Memperluas akses Pendidikan Menengah melalui jalur Pendidikan Nonformal Progam Paket C.
- Meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing Pendidikan Kesetaraan program Paket A, B dan C.
- Menguatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik terhadap penyelenggaraan dan lulusan Pendidikan Kesetaraan.
c. Standar Kompetensi
- Standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai sama, perbedaannya pada proses pembelajaran yang menekankan pada kemampuan belajar mandiri setara memberikan akan pengakuan terhadap pengetahuan dan kecakapan hidup yang diperoleh seseorang baik secara secara mandiri atau pun dari nara sumber lain melalui sistem tes pengakuan (tes penempatan).
- Kecerdasan lain disamping kecerdasan logika- matematika (cerdas bahasa,cerdas alam, cerdas musik, cerdas ruang/gambar, cerdas kinestetika, cerdas intrapersonal) dapat dihargai.
d. Sasaran Pendidikan Kesetaraan
- Kelompok masyarakat usia 15 – 44 yang belum tuntas wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
- Kelompok masyarakat yang membentuk komunitas belajar sendiri dengan flexi learning seperti komunitas sekolah rumah atau komunitas e- learning.
- Penduduk yang terkendala ke jalur formal karena berbagai hal berikut:
- Potensi khusus seperti pemusik, atlet, pelukis dll,
- Waktu seperti pengrajin, buruh, dan pekerja lainnya,
- Geografi seperti etnik minoritas, suku terasing dan terisolir,
- Ekonomi seperti penduduk miskin dari kalangan petani, nelayan, penduduk kumuh dan miskin perkotaan, pekerja rumah tangga, dan tenaga kerja wanita,
- Keyakinan seperti warga pondok pesantren yang tidak menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah), bermasalah sosial/hukum seperti anak jalanan, korban Napza, dan anak Lapas.
e. Sasaran Pencapaian
- Sasaran utama pendidikan kesetaraan adalah peserta didik putus sekolah 3 tahun di atas usia sekolah.
- Sebagian usia sekolah sebagai layanan khusus bila akses terhadap sekolah formal tidak ada.
f. Karakteristik Sasaran Pendidikan Kesetaraan
Kelompok Usia 15 – 44 tahun, yang terdiri dari dua kelompok :
- Kelompok usia 13-15 tahun (3 tahun di atas usia SD/MI) terdapat 583.487 orang putus SD/MI, dan 1,6 juta lebih yang tidak sekolah SD/MI.
- Kelompok usia 16-18 tahun terdapat 871.875 orang putus SMP/MTs, dan 2,3 juta lebih yang lulus SD/MI tetapi tidak melanjutkan ke SMP/MTs.
g. Tempat Belajar
Proses belajar mengajar dapat
dilaksanakan di berbagai tempat yang sudah ada baik milik pemerintah,
masyarakat maupun pribadi, seperti Pusat Pelatihan, balai desa, tempat
peribadatan, gedung sekolah, rumah penduduk dan tempat-tempat lainnya
yang layak. Sementara penyelenggaraan dilakukan oleh satuan-satuan PNF
(Pendidikan Non Formal) seperti:
Pusat kegiatan Belajar Masyakat (PKBM),
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kelompok Belajar, Organisasi keagamaan,
Pusat Majelis Taklim, Sekolah Minggu, Pondok Pesantren, Organisasi
sosial Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan badan
hukum dan usaha, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Diklat di
departemen-departemen lain.
h. Kualifikasi Akademik
- Pendidikan minimal SPG/SGO/Diploma II dan yang sederajat untuk Paket A dan Paket B, dan Diploma III untuk Paket C.
- Guru SD/MI untuk Paket A, guru SMP/MTs untuk Paket B dan guru SMA/M Aliyah untuk Paket C.
- Tenaga lapangan Dikmas untuk latar belakang jurusan pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran.
- Kyai, ustadz di pondok pesantren dan tokoh masyarakat dengan kompetensi yang sesuai dengan pelajaran yang berkaitan.
- Nara Sumber Teknis (NST)dengan kompetensi/kualifikasi sesuai dengan mata pelajaran keterampilan yang diampunya, seperti penyuluh pertanian atau kelompok tani nelayan andalan (KTNA)
i. Peserta Didik
PAKET A:
- Belum menempuh pendidikan di SD, dengan prioritas kelompok usia 15-44 tahun.
- Putus sekolah dasar,
- Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
- Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)
PAKET B:
- Lulus Paket A/ SD/MI, belum menempuh pendidikan di SMP/MTs dengan prioritas kelompok usia 15-44 tahun.
- Putus SMP/MTs,
- Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
- Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)
PAKET C:
- Lulus Paket B/SMP/MTs,
- Putus SMA/M.A, SMK/MAK,
- Tidak menempuh sekolah formal karena pilihan sendiri,
- Tidak dapat bersekolah karena berbagai faktor (potensi, waktu, geografi, ekonomi, sosial dan hukum, dan keyakinan)
Pendidikan luar sekolah
adalah ladang menggarap PR Syurga. Istilah ini aku ciptakan
terinspirasi dari petuah yang selalu diucapkan oleh Abai Yai Masrokhan
pengasuh pondok pesantren Durrotu Ahli Sunnah Walajamaah. Pondok tempat
saya nyantri sekarang. Abah selalau mengatakan Indahnya menggarap PR
Syurga. Jadi saya terinspirasi bahwa ladangnya untuk menggarap PR syurga
adalah ya PLS ini. Why ? mengapa demikan ? mari kita renungkan bersama.
Saya pernah membaca dari suatu buku karangan Emha Ainun Najib dalam
bukunya yang berjudul Jejak Tinju sang Kyai dan oleh apa yang didawuhkan
oleh abah. Bahwasanya manusia yang terbaik adalah manusia wajib.
Manusia wajib adalah manusia yang keberadaannya sangat bermanfaat dan
sangat dibutuhkan oleh sesama makhluk hidup. Inilah sebaik-baiknya
manusia. Nah seandainya kita menjadi tenaga pendidikan luar sekolah yang
sebenarnya, tugas kita adalah membuat seseorang dari zero to hero. Dari
yang dulunya tidak mampu mandiri menjadi mandiri. Kita bayangkan saja,
anak-anak jalanan yang karena tidak punya cukup biaya jadi tidak bisa
sekolah lalu kita sebagai tenaga PLS membantu mereka mengatasi masalah.
Mangangkat dalam keterpurukan. Kita mendirikan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat , Taman Belajar Masyarakat, kursus keterampilan dll. Mereka
dulunya buta huruf, sempit wawasannya, sedikit keterampilannya. Dengan
bantuan kita mereka akhirnya punya wawasan yang luas, punya keterampilan
lebih, sehingga mereka tidak saja jadi anak jalanan, pengangguran,
pengemis, pengamen dll bisa saja mereka jadi pengusaha, seniman dan lain
sebagainya. Bisa kita bayangkan pula, terdapat suatu keluarga yang
hidupnya serba kekurangan. Suami hanya bekerja sebagai pemulung, istri
tak punya keterampilan apapun, anak tidak sanggup disekolahkan, makan
sehari tiga kali susah. Lalu kita menyentuhnya dengan program
pemberdayaan wanita. Dengan pemberian kursus dan keterampilan yang
membantu istri untuk mengangkat perekonomian keluarga. Ahh, betapa
bahagia hidup kita. Jika kita dapat berguna bagi sesama. Pointnya bukan
pada berapa banyak gaji yang kita terima, bukan pada seberapa banyak
fasilitas dan tunjangan yang kita dapatkan, bukan pula berada pada
pensiunan yang kelak mugkin kita terima. Tapi terletak pada seberapa
banyak senyum dan tawa orang lain karena kita. Kuncinya cuma satu
IKHLAS.
–– ADVERTISEMENT ––
Noor Salamah
/noorsalamah
Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik
Selengkapnya...
IKUTI
Share
Share
0
0
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/noorsalamah/apa-itu-jurusan-pendidikan-luar-sekolah_552c38156ea83474158b4626
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/noorsalamah/apa-itu-jurusan-pendidikan-luar-sekolah_552c38156ea83474158b4626
Komentar
Posting Komentar
ayoo dukung kami bro dengan subscrabe youtube chanel @antungindra